Senin, 01 Juli 2019

kabar manis dari pulau K - kingLaef

kabar manis dari pulau K

Sepasang nyawa yang rela tuang nyali,bertarung takdir dalam tudung keyakinan. Kita hidup bukan dizaman para kafilah yang menulis kisah di pelepah daun kurma, maka aku merapal pinta pada kenangan kata untuk mata dalam genangan, pada yang maha pengatur kejadian. Dan Fayakun, ketika nanti cahaya dalam perjalananku padam bersama dengan tiap jumawa rinduku, usaplah doa lama yang tersimpan dalam lampu yang kita mempercayainya ajaib, meskipun kini telah raib. tapi ini bukan pertunjukan, bukan melukis aib,  bukan mewarnai tempo, ini pengakuan magrib kepada pagi saat jenuh berkecamuk dengan semua nilai buruk. Yah semakin bertumbuh buruk satu dari sekian anak-anak rindu kita, aku kutuk menjadi buku saku yang kuberi judul penghargaan pada jejak. Karena nanti Ketika akan memasuki sebuah perkawinan. Orang harus mengajukan pertanyaan:
Apakah menurutmu kamu akan mampu melakukan percakapan yang baik dengan perempuan ini sampai usia tua??

_______________________
Hey, apa kabar?
Sudah lama ya,  kita tidak lagi saling  membalas surat tulisan tangan atau board qwerty di handphone. Selamat membaca warta ini manis, aku kumpulkan diksi yang hampir tak bernyawa. Mulai dari dasar suatu laut yang sama kita pernah tenggelam dalam palung dua puluh tujuh ribu kaki, nyaris beku, pernah menggigil, tapi mustahil ia mati.
--)
Lalu jejak gigil itu membawa aku berteduh ke suatu persinggahan yang ada perapian hangat, jauh, di tengah halmahera.
Ia wanita api yang entah kenapa namanya aku pahat di dinding kastil bawah tanahku. perjalanan berapa windu yang rapuh, tapi seminggu lalu dengan puing kenangan yang masih tersisa, sepertinya tak ada kanvas yang pas untuk aku bangun rubrik berbentuk K., kau harus melahap kabar manis ini sebagai kejutan bila nanti aku yang duluan tamat di panjang cerita.

Aku masih sama tak bersaku, hanya ada sedikit sinopsis di bahu.
Tak sekuat dulu, tapi maukah kau bersandar sebentar dengan jam pasir di genggaman ha. Wanita dengan jingga d di pelipis menuai padi untuk diri sendiri ketika beberapa laten kuselami dengan tangan dingin.

Sampaikan kepada bala rintik matamu untuk membunuh amarah yang terlanjur meluap sampai ke ubun-ubun. Sampai cinta usang ini bawaku ke tahap kerinduan.
yang paling keterlaluan.












SUNGGUH, KAMU BERHAK BAHAGIA DENGAN CARAMU SENDIRI.
Dan aku berhak mendoakan keselamatanmu.

_____________________________________________

#PANG_
#KING_LAEF

BATU BARA MENGETUK PINTU

KingLaef & Asar Shame Terseret abad revolusi industri Patani Timur, Desa Peniti Damuli, Mendengar kabar saja Sun...