Rabu, 14 Februari 2018

Samsudin Dano - puisimu mengetarkan dada

(Samsudin Dano)

Haeeee , apalah arti dunia.
Singgah pun sementara, emban tugas manusia terlalu serius permainan pun jadi lupa tawa.
Fokus gagal fungsi syaraf lah apa daya.
Sekali maju tidak boleh mundur, sekali terikat tidak boleh lepas. Masjid masjid dalam lihat tidak boleh hilang.
Di gambar dalam bayangan jangan di atas kertas.
Sebab Teman dalam sunyi tidak boleh pergi.
Ia kan manusia yang mengenal , hati mahalnya melemah tapi tidak di jual.
Kepunyaan Allah semata daku dan kamu.
Cahaya lahir dalam gelap , gelap pun lahir dalam cahaya.
Kita tidak mempersengketa jarak surga tapi kita terlanjur menerima tugas.
Lalai sekali tidak boleh jatuh ke hitam.
Puisi tidak semacam sufi lantas makna mengarahkan diri di kebaikan.
Jangan hilang siapa kamu sedang siapa aku ada di balik kamu. Jangan lumpuh diri kamu sebab kamu ada daku.
Pelindung kamu yang mengurung kamu dalam bahagia sebelum tiba fajar sebelum datang magrib.
Sebelum bumi guncang sebelum malam terang dan bercermin


Pada mulanya hanyalah tanah
Lalu tuhan mencipta adam
Setan pun murka dan tinggi muka
Sejak itu kita pun kenal yang namanya celaka
Pada mulanya hanyalah tulang iga
Lalu tuhan menjadikan hawa
Satu rusuk hilang seukur hasta
Sejak itu kita pun tahu yang namanya wanita
Pada mulanya hanyalah kata
Lalu tuhan meniup rasa ke dalam dada
Sepasang manusia merajut asa
Sejak itu kita pun mengenal cinta
Pada mulanya hanyalah buah
Ketika pohon belum bernama
Siapa sangka itulah nangka
Lalu kita kena getahnya.


Puisi (Samsudin Dano)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BATU BARA MENGETUK PINTU

KingLaef & Asar Shame Terseret abad revolusi industri Patani Timur, Desa Peniti Damuli, Mendengar kabar saja Sun...