Selasa, 11 Desember 2018

WANITA API - King Laef

WANITA API


Senin kemarin di perjalanan subuh ayahku beri pesan sakral. "Menulislah nak, nanti kau akan tahu, bahwa menulis juga ialah pengharapan". Semoga tinta di selasa ini tak berbalik karam dan terjaga. Ia sendiri yang akan paham aforisme tulisan ini. Wanita Api itu selalu punya cara gila sendiri untuk meramu kisah, dimulai dari hal-hal kocak yang aku sendiri juga ternyata menyimpannya dengan selaksa. Penghargaan pada jejak, merapal kagum melalui tawa-tiwi lepas dalam buku usang jelmaan artefak. Art and no fake.

Ah kelak, di suatu pagi yang entah, kaulah yang harus dirindui (dalam-salam). Yah aku lelaki dekil ini yang akan menanak rindu-rindu itu dalam hujan api, dalam pagelaran demonstrasimu, dalam kuliner ajaibmu, dalam voicenote anehmu, dalam perdebatan Tiki dan Steinbeck, haha dan sialnya ada juga percakapan maskawin woahaahaha yups aku ingat! bukan sekotak alat makeup tapi buku selemari kan? yah? sial kan kalau soalan maskawin. Tapi Ijabkabul adalah percaya! Au ah sakralnya seperti kepercayaan jati pada diri Melysandre menghidupkan kembali Jonsnow melalui restu dewa api. 

Sebab itulah aku menyebutnya wanita api, tanpa tapi, wanita yang anti basa-basi, namun fasih berserius bersama semua teduh-tenangnya.

"tetaplah sederhana nona"
Persetan dengan lihai makeup dan staylist, aku mencanduimu lebih sehat daripada mereka yang tidak lama lagi akan terbakar zat mercury di bibir dan sekujur bidang hingga gengsi hangus di ranjang.

Seperti buku usang itu, simpanlah ini sebagai penghargaan jejak!!! karena;
Benar kata Senartogok;
Bertahan adalah Bentuk cinta yang paling liar.

by: kingLaef
#kingLaef 
#PANG

Minggu, 02 Desember 2018

POSTEMATI - King Laef

POSTEMA(TI)

Hormat Om Hillenburg, damailah dalam dawai bersama altar kuning sponge yang menimbun misi penyelamatan masa kecil kami.
Tertawalah dari atas sana karena Tontonan saat ini sudah tak sehat lagi setelah kedatangan acara rumah uya, karma, dan fesbukers. Belum lagi serial azab box channel ikan terbang itu over skenario di dengkul nalar. 

Om Hillenburg !! kalau nanti kalian sudah ditempat yang sama, tatkala bercanda ketika bertemu tolong sampaikan salamku pada Kurt Cobain, katakan padanya bahwa ada lelaki gila perindu mati tergila-gila pada misterinya, melodinya dan segala sarkasnya. Katakan padanya juga, di sudut tenggara asia ada sebuah negara dengan pemimpinnya dulu melarang berpendapat. 
bangsat kan??  tapi dizaman televisi berwarna ini pun sudah banyak tak diminati lagi, ada wadah baru, seperti berhala wajib bayar tukar kuota. yah sosial media. Banyak ranjau TnT disana. 

Wadah yang dengan nyaman kita dipaksa berbohong ketika ditanya masih gadis atau sudah janda! Sadafakap sebut saja saya mawar penjual boraks suara sengau sebagai tempat gelap menabur kebaikan namun menakuti berbagai lini, kini pasien sakit lama dan baru terjangkit wabah yang lebih menjengkelkan. Intoleransi, sialan,g elud online warganet SARA.
Stop body shaming di media sosial.

Bangsat apapun yang mengatas namakan agama untuk pertumpahan darah. Tidak Terimaaksih.

ditulis saat mulut sedang berapi karena makan pentolan mas risik.

Makassar. 1 desember 2018.
depan rumah komandan bekas pos kambling 212 nasbung.

By King Laef


Selasa, 27 November 2018

KASTIL ( IV ) By: kingLaef

KASTIL ( IV ) 


Ouuuuuu.... 
Euthanasia.... 
Salam Tuan dan Puan... 
Aku lelaki gila yang kalian kafiri namun tak mau berhenti menjaga api. Senin mencair, selasa kupenuhi cangkir yang pandir. Aku fakir ilmu senapan dan angin bawah tanah kikis tersingkir di dubur wasir, kufurlah wahai pedofil. 
kastil_KingLaef
Until siasat di isu kata per kata aku amini dalam kamus kepala usang, kala telinga telaah dengan seksama doa si Insthinc. 
Amiinnn... 
Kalian Manekin... 
Seperti pasrahnya warga diperkosa kartel dengan adanya TPA ilegal di pulau kalymnos, asap bak pedang, menghunus paru-paru dengan slogan pengembangan wisata. 
Sampah.. Sumpah dibakar dengan hajat resiko bersama, Seperti Walk of fame palsu dijalanan california. Gondok seisi tenggorok, bila lihai meneguk fatwa si oximoron, gorok adegan peduli dengan belati Gorki yang haus bercinta dengan anarki. 

Sajak ini untuk kita yang tak lagi menimbang setengah diri tapi nimbrung mencandui berbau explicit seperti content brutal media meriwayatkan kematian Khasogi namun melewatkan wacana eksekusi TKI Indo. Bajingan di tempat ke empat tanpa mengumpat, antagonis berbagai serial aku bak Minak jinggo, yang terus menjaga waras dari ternak hoax Bolsonaro. 

Ah nisan dalam nalarku. Terbaring di kasur kenangan memeluk tinta sebagai guling, selimut kain kafan dari penyair Kafka dan alas buku berdebu tetua musafir makkiah. Aku masih menari bersama hilangnya jejak si Semar yang menaruh setiap karya Zine-nya dengan anti copyright. " Segera tiba.. Hari-hari mencekam akan segera tiba. Melesap dengan cepat mengurungmu dengan alinea, siapkan pena dan tulisi dengan kata-kata paras-paras yang membuat keringat mengucur memeras bongkah-bongkah peristiwa.

Tak abadi.... 
Aku mati menggenggam dua dawai tangkai padi....
Yang satu siap bersemi....
Yang satu telah berseri....

BERSAMBUNG. . . . . 
#KING_LAEF 
#PANG

Jumat, 16 November 2018

Aku dan Kalaodi (Sebuah tulisan biasa untuk menyambut Festival Kalaodi 2018) II SZT


Aku dan Kalaodi
(Sebuah tulisan biasa untuk menyambut Festival Kalaodi 2018)



 
Syafitri Zahra Togubu
          Kalaodi, sebuah nama desa yang letaknya berada di ketinggian Kie Matubu (nama gunung dari Pulau Tidore). Kalaodi adalah desa bagian dari Kecamatan Tidore Timur, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara. Karena letaknya di ketinggian, suasana di desa Kalaodi begitu asri, sejuk dan damai. Seperti namanya, Kalaodi tak beda jauh dengan kata dalam bahasa inggris, yakni cloudy yang artinya berawan.
Hal ini memang benar adanya, bahwa Kalaodi adalah desa yang secara geografis memiliki letak yang begitu dekat dengan langit dan awan. Ini bukan berarti dari Kalaodi kita bisa menyentuh langit secara langsung. Tetapi, karena berada di ketinggian, maka bila kita menatap ke langit, langit itu terasa begitu dekat dari pandangan kita. Bila beruntung, kita akan disuguhi pemandangan yang sangat sayang bila dilewatkan begitu saja, yakni ketika kabut turun dari langit  dengan perlahan, lalu kabut itu akan menyelimuti seisi desa dengan kedamaian yang menentramkan hati.             
Kalaodi bukanlah desa yang baru muncul pada waktu sekarang ini. Keberadaan kalaodi sudah ada sebelum bangsa Indonesia diakui kemerdekaannya oleh seuruh negara di dunia. Kalaodi adalah saksi perjuangan seorang pemimpin yang luar biasa, yakni Sultan Nuku kala akan melakukan pemberontakan pada Belanda. Menurut ceritanya, Kalaodi adalah bagian dari incaran Belanda, agar hasil komoditas desa ini, yakni cengkih dan pala, bisa dimonopoli. Dalam hati, aku merenung berarti desa ini bukanlah desa yang bisa diremehkan keberadaannya. Pada musim panen, seluruh rumah yang ada akan ramai dengan petikan buah cengkih dan aroma khas buah pala. Pohon pala dan cengkih sendiri akan kita temui dalam setiap jengkal tanah desa ini. Sungguh, Allah Maha Baik.


            Pesona Kalaodi tak hanya terdapat pada alamnya semata. Namun, juga pada masyarakatnya. Tawa dan keceriaan bocah-bocah Kalaodi akan membuat hati kita terpanggil untuk mengadakan segala ikhtiar yang baik bagi keberlangsungan hidup dan cita-cita mereka. Ramahnya perlakuan masyarakat bisa dilihat dari bagaimana cara mereka memuliakan tamu-tamu yang berkunjung ke desanya. Di Kalaodi, kita benar-benar jauh dari hingar-bingarnya kota, bahkan sinyal telepon pun masih sangat lemah ketika digunakan. Jadi, Kalaodi itu benar-benar tempat yang cocok untuk merenungi diri sekaligus mencari inspirasi untuk langkah ke depannya nanti. Aku sudah melakukan ini dan menikmati hasilnya.             

Kultural masyarakat Kalaodi yang begitu dekat dengan alam menjadikan alam pun senantiasa menjaga mereka sekalipun desa ini berada di antara bebukitan yang tinggi menjulang. 

Baru-baru ini, di Kalaodi diadakan ritual Paca Goya, sebuah ritual untuk memberikan nafas atau jeda pada alam setelah musim panen usai digelar. Selama tiga hari, masyarakat Kalaodi tidak melakukan aktivitas di luar rumah, baik bersekolah maupun berkebun. Tradisi ini sudah berlangsung sejak lama bahkan bisa dikatakan sejak berates-ratus tahun yang lalu. Inilah menjadikan Kalaodi begitu kharismatik dengan segala ketenangannya.            

Berdasarkan kondisi nyata ini, rasanya tak salah bila dalam beberapa hari ini Kalaodi akan dikunjungi oleh seluruh lapisan masyarakat, sebab Festival Kalaodi akan diberlangsungkan di sana. Festival ini diadakan oleh komunitas yang begerak di bidang lingkungan hidup, baik di darat maupun di laut, dan komunitas ini sering menjadikan Kalaodi sebagai tempat riset maupun memainkan peran mereka dalam menjaga keasrian alam dari Kalaodi ini. Aku memang bukan perempuan yang menanam ari-arinya di desa Kalaodi, tapi seluruh jiwaku terparti utuh di sana. Jangan coba-coba mengusik ketenangan Kalaodi dengan kapitalisme yang terbungkus tawaran-tawaran manis yang nantinya menyebabkan alam murka. Kalaodi adalah warisan yang harus dijaga hingga nanti.


            Bagiku, kalaodi bukan hanya sekedar desa di ketinggian. Kalaodi adalah rumah. Yang akan selalu aku datangi selama hayatku masih bergema di dalam raga ini. Kalaodi adalah sumber inspirasi yang setiap lekuk dirinya mampu menghadirkan sajak-sajak maha indah dari mereka yang lihai bermain diksi. Kalaodi adalah cinta yang tak lekang oleh waktu. Percayalah, sekali saja kau berkunjung ke sana, maka kau akan berhasrat untuk kembali meski sudah berkali-kali. Kalaodi, tetaplah sederhana tanpa kemewahan yang taka ada akhirnya.


Oleh : Syafitri Zahra Togubu

Rabu, 31 Oktober 2018

Cahaya Di Antara Bercahaya ll SZT


Cahaya Diantara yang Bercahaya


Lembayung berkilat mendung...

Rinai jatuh tak mampu terbendung...

Takdir kian mendecakkan relung...

Sebab, nafas ini sudah tuntas di jalan yang berujung...

Aku akan pulang...

Sebagai hamba yang memikul segenap dosa-dosa usang...

Aku pasti pulang...

Menuju pada segala yang tak pernah hilang...

Direnggut oleh izrail sembari lirih meneguhkan hati...

Menyebutkan kesaksian atas nama Illahi...

Hidupku telah menaungkan usai...

Liang lahat kinilah yang aku diami....

Pulang ialah kembali...

Semua punya lekang yang pasti...

Hidup akan berjumpa dengan mati...

Cahaya masih saja menerawang tinggi...

Pasti ia tembus hingga ujung yang tak bertepi...

Cahaya itu akan redup nanti...

Saat Yang Maha Memiliki cahaya itu berkata sudah waktunya kau kembali...

Entah, dengan tauhid yang sejati atau dengan serakah yang tak berperi...

Kita semua akan sampai pada tuju yang disebut dengan mati...

Mari, bermuhasabah diri...


Syafitri Zahra Togubu

Bekasi, 31 Oktober 2018

Selasa, 30 Oktober 2018

Kekasih Bawah Tanah II King Laef


Kekasih Bawah Tanah


KEKASIH BAWAH TANAH  [KING LAEF]
Berapa lama kau sanggup ? 
Selesaikan saja tenangmu dengan diam, tapi jangan hilang !! itu pinta sang pecinta. bukan si ulung hardik pengakuan, karena seyogyanya Pengakuan ialah bahagia yang mekar sekejap dalam palung paling ngilu. Jangan meragu!! Seperti ibu, ketika menempel hiasan di pintu kulkas dengan anekdot berupa macam. ibu tidak takut. 

Ibu tidak khawatir akan hilang. ibu paham jika hilang berarti ia harus menikmati dalam bentuk yang tidak ada pula. Begitulah kekasih bawah tanah-ku. Tanpa meracau seperti merecon di timeline medsosnya, tanpa duga serupa, tanpa iba berlimpah, rasanya slalu jenaka, ia berbeda dari kebanyakan pecinta. Aku cinta. 

Pernah suatu waktu beberapa jengkal sebelum matahari terbenam, ia dan kawan baiknya sedang khusyu beribadah senja, katanya; senja adalah terapi merebahkan penat, dimana kesibukan serupa air laut yang terus menyengat. ia mengabadikan moment dengan semangat yang hampir hilang oleh siluet senyum saktinya. Kemudian mengirimku beberapa percakapan mata dan aku, mataku berkaca-kaca. Langit gelap, ia menuju pulangnya setelah penatnya pergi bersama jingga yang memudar. Malam seperti kawan baiknya. Membaca, Nada, Gitar, Cerita, Luluran, Tuntaskan game, Larut, dan Rehat. 


Aku bahkan tak paham, kenapa pagiku begitu teduh saat pesan audionya kudengar pertama kali. Náh bïlá ; kalau ia dalam ceret uap emosi, aku menjelma gelas dingin kopi. hangatnya seperti pagi syawal di pedesaan tengah halmahera. Deringan telpon mengetuk rehat, Bangun dan menyapa.

Jauh sebelum ini.
Aku ingin memberitahumu;
Inilah waktunya.
Kekasihku...

Kau harus tahu, akan ada saat-saat yang tak mudah yang harus kita hadapi nanti. Jangan berpikir aku telah berhenti peduli, jika saja aku salah cepatlah katakan agar aku segera memohon ampunan. Jika aku terlihat mengabaikan, jangan cari perhatian lain. 
Marahlah padaku agar aku bisa mengatur kembali pola hidupku, aku tak pernah tahu bagaimana akhir dari semua hari. Aku hanya tahu kini dan nanti, kaulah yag ingin ku miliki. Terimakasih sudah memilihku, tetaplah kuat melalui apapun itu. Jangan menyerah, meski kau lihat akupun mungkin saja bisa lelah. Kau dan aku, hanya perlu saling menguatkan. Bukan mencari hal-hal yang bisa membuat lemah dan terjarakan. Sejak denganmu aku tak lagi mencari cinta, sebab bagiku cukuplah kamu saja.
Kau harus tahu.


Tentangmu pada semua cerita.

Pada semua masalah kita. Aku tetap mencintaimu dengan segenap aku, caraku, dan semua pelajaran yang kudapat darimu. Dari aku, lelaki gila yang mencintaimu dengan seluruhnya.




Makassar 27 Oktober 2018
KING  LAEF 

Sabtu, 13 Oktober 2018

KASTIL ( III ) By: kingLaef

KASTIL ( III )
By: kingLaef

Ini Ketiga, pertama sebagai pengantar membakar nalar, lalu kedua perihal ganja sebagai medis yang tak ada dalam alternatif, tutur seorang pengacara anti meanstream beri wejangan edukatif. Respect... tidak main-main, bukan iseng belaka di sakramen gingseng, ini tulisan untuk meredam wacana-wacana prematur. Keparat media daring, hoax segaring kerupuk kemarin Uupps... sesuatu yang kering terlalu dibasahi dalam larutan oralit agama, sedangkan berpihak adil hanyalah tumbal tanpa sesajen yang empuk untuk digoreng. Sampai media dan politisi bebas menakar kadar iman...bangsat.. seenak jidat rekayasa perkara...syahwat...
*
Sudahlah.... kita sama bersalah.. terlalu men-tuhan-kan agama, sampai lupa mempersiapkan diri dari kilat ajal. Stttt diam, biar hening segala sirine, pulangkan saja panglima-panglima kastilku yang dipaksa berdarah kala menulis sekte penjara. Suara bawah tanah, gaung pelecehan, pedofil melalang buana di sekolah. Dari penjara ke penjara si tuan tan malaka di tipex hitam dalam buku sejarah, selokan, aturan, dan pungutan.

BERSAMBUNG. . . . . . . . . . . . . .

Jumat, 05 Oktober 2018

KASTIL II King Laef


A-The Falken (King Laef)

KASTIL ( I )

By: kingLaef
Sejak 2008 berkecimpung di dinding ratapan, banyak kenaifan yang telah terbagi layak doa arogan di musim hujan.hati mata telinga di era eforia digital ini menawarkan aku, kau, juga kita semua untuk terus menggali liang sendiri sebagai tempat pulang paling aman dan juga paling riskan... oouhh sialan...
aku masih tetap menjadi seorang bocah mahkota dengan kepalan beban meminta tunjangan di akhir bulan, kadang sang ayah bertutur, tak apa nak, itu kewajiban ayah selagi anak masih dijalur pendidikan. aku tersedak haru namun congkak, ah jawaban lembut itu aku pikir hanya sebagai pelarian dari banyaknya akumulasi kekesalan yang sering bertandang.                   

Dan karenanya hingga detik inipun aku masih menjaga kewarasan untuk menolak sama dengan apa saja bahkan dalam mengkritisi diri sendiri. Gila, ambigu, samar, frontal, masabodoh, dekil, berprosa bangkai, mati, biarlah, toh nama asli ari-ari ku masih bersih terjaga di bawah tanah yang sering ku-istilah-kan sebagai kastil bercahaya. Asa dan aku,di saku masih ada pemantik badai ambisi, dengan narasi kegilaan sebagai bentuk perlawanan. 

Meskipun perlahan-lahan, kalian semualah yang terbaik, biarlah sisi ter-balik aku yang ambil bak jatuh di jam pasir, terkilir, tersingkir, merasa asing di dalam super culture kalian, trend elite yang kalian semua kultus. jangan nafikan, selebihnya akulah yang menang dalam tenang di tidur panjang seperti pemuda kahfi, yang lebih menghargai perbedaan sambil menertawakan diri sendiri.
Aku pengagum garis keras Ayu Utami,
dan Aku benci bunyi seruputan kopi.

KING_LAEF


KASTIL ( II )By: kingLaefKemudian, sebelum rentetan makian itu menuju degradasi, keretaku membawa tanda baca dibalik tinta, ada sebilah pisau di mata alur, maka kutabur jaring pukat dalam frasa ganda, bukan gundah, ini Gun dalam bazooka ambigu.Semarak ini banyak aku dalam pribadi lain tak lihai menelan beberapa informasi dari penggiat rating, sembari merelakan alasan bahwa nilai kemanusiaan hanya tergantung dari kita yang dekat dengan itu... hey lihatlah!! kita sudah terlalu mabuk dengan agama, sedangkan negeri tetangga telah melegalkan ganja untuk medis. Medis!! sekali lagi medis. Tapi media medusa menggoreng auto dadakan seakan menampar kita bahwa koin akan hancur dalam tumpukan magnet. Analogi koin ini yang mendistrak sekalian memenjarakan kita pada nilai kemanusiaan tadi. sekalian saja menaruh wabah hitam madagaskar dalam minuman murah yang dibakar para amatir belakangan ini. haha Kadar, disunting, Dogma, ditelan, merangsang nalar dalam senggama kata-kata tuan dan puan.Serupa ganja, aku berhasil membakar ibadah dalam tiap prasangka. Kafiri saja aku, biar kalian tahu cakrabirawa adalah sejarah kelam ludah tanpa enzim.
Aku bahagia setelah tahu, bahwa pesan dalam Album #BacaCerita adalah bentuk perlawanan, serupa The Frikis of Cuba, hingga Aksi Suspensi di Kroasia.
Perlawanan senyap di balik belukar.
Biarlah Kastil-ku dijemput tim mawar.
BERSAMBUNG.....





Sumber kieng Laef (A-The Falken)

Senin, 19 Maret 2018

Mereka Juga Butuh Pendidikan Serta pelayanan Kesehatan Dusun Parang Benrong Kab. Jeneponto

Semoga dipajangkan usia zaman dalam selamat, sejatra dan sentosa. Dan semoga kita tergolong orang-orang baik dalam berilmu.


PARANG BENRONG- Tepantnya, Kab Jeneponto. 02 Maret 2018 HIPMIN Makassar melakukan BAKSOS(Bakti Sosial) di bawah kaki gunung selanu Kab Jeneponto Dusun Parang Bendrong. Setiap anggota di bagi menjadi dua(2) kelompok. Kelompok pertama naik pada tanggal 02/03/18 yang berjumlah 9 orang yang di pipin lansung oleh kordinator Lapangan (Kanda Raman Hamid). Yang berangkat dari pukul 10:30 WITA dari Kota Makassar ke Jeneponto Tiba pada pukul 14:45 WITA dengan menggunakan kendaran roda dua. Setelah itu mereka harus menmpuh jarak ± 8 Kilometer ke dusun parang benrong dengan jalan kaki, Semangat serta tekad mereka tak pernah habis walau keringat basahi sekujur tubuh. Kelompok kedua berangkat 03/03/18 setelah keesokan hari, kelompok pertama berangkat. kelompok kedua berjumlah 13 orang, 5 orang diantaranya perempuan, Dengan mengunakan Pete-Pete (Angkot). Singkat cerita, setelah semuanya berada diDusun tempat dimana sasaran kita semua yaitu (PARANG BENRONG), rasa lelah yg di tempuh oleh kami itu bukan penghalang bagi kami malah sebaliknya ketika sesampainya ke Dusun tersebut kami disambut dengan langsung dengan baik oleh Daeng Bunddu (mantan kepala dusun) ke esokan paginya kami mulai bergegas dengan masing-masing kelompok yang sudah dibagi menjadi 2 tim, yang diantaranya: pendidikan(Pendidikan Formal dan Pendidikan Nonformal) dan Kesehatan. Pendidkan Formal dikhusukan untuk pengajaran di sekolah, sedangkan pendidkan Nonforamal dikhusukan untuk pengajaran Ngaji dari magrib sampai Ba’da Isya. Sedangkan kesehatan di buat satu titik pelayanan kesahatan untuk masyarakat dusun yang ingin melakukan pemeriksaan kesehatan serta pembagian obat-obatan secara gratis. Selain itu, ada juga pembagian pakaian layak pakai untuk masyarakat setempat. Setelah beberapa hari berjalan ada banyak hal yang di dapat dari beberapa anggota mulai dari strata pendidikan samapai pada tingkat kesehatan.

Sedikit coretan tentang pendidikan yang didapat oleh tim pengajar, yang katanya mulai dari Guru(tim pengajar) samapi pada fasilitas(bangunan)sekolah. Yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan merupakan hal yang wajib di utamakan, hanya saja saudara-saudara dan adik-adik kita yang ada di dusun parang benrong masih  jauh dari kelayakan.

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2013 Tentang Pendidikan Nasonal Indonesia  Menimbang ; bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 mengamanatkan Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial

Dalam UU Sisdiknas dinyatakan bahwa, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Secara umum tujuan pendidikan di Indonesia sudah mencakup tiga ranah perkembangan manusia, yaitu perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor. Tiga ranah ini harus dikembangkan secara seimbang, optimal, dan integratif. Seimbang artinya ketiga ranah tersebut dikembangkan dengan intensitas yang sama, proporsional dan tidak berat sebelah. Optimal maksudnya dikembangkan secara maksimal sesuai dengan potensinya. Integratif artinya pengembangan ketiga ranah tersebut dilakukan secara terpadu

Namun hanya saja pendidikan yang didapat oleh saudara-saudara dan adik-adik kita tak seperti yang dibuat oleh pemerintah, yang dimana salah satunya untuk mencerdaskan kehidupan anak-anak bangsa, namun realita tak seprti aturan orang-oarng yang ada sofa lalu ketuk palu untuk sahkan.
Susah jikalau kita, bicarakan tentang keadilan bagi seluruh rakyat indonesia. Bila masih ada dinding pembatas diantara suku, ras, anak kota dan anak kampung. Ingatku sebuah film denagan judul DARI TIMUR MATAHARI yang diperankan salah satu aktor terhebat indonesia (kalau ditanya ko siap, ko jawab apa, beta maluku). Parang benrong juga indonesia.


                                                  Saat KMB(Kegiatan Belajar Mengajar)

Adapun hal menarik yang tak bisa terlupan saat didapatkan langsung dari tim pengajar. Setelah dibawakan Mata Pelajaran PPKN yang dibawakan lansung oleh saudara Muhammad Djabir kemudian ditanyakan pada adik peserta didik(siapa yang tahu presiden indonesia yang seekarang) tak satupun yang tahu nama dari pemimpin Negara yang sekarang. Namun mereka punya impian dan cita-cita yang tinggi, diantaranya: ada yang mau menjadi GURU, PILOT, BIDAN, DOKTER, POLISI, TNI bahkan ada yang mau menjadi PRESIDEN. Namun sayangnya mereka tidak mendapatkan pendidikan layaknya sekolah lain, apa mereka teringal. lalu bagaimna mimpi-mimpi mereka. Ingatku pada senyuman kepolosan mereka yang bersemangat saat di ajak kesekolah untuk belajar.


                                                   TIM Pengajar (Arisandi Junior)

Pasal 49 Pengelokasian Dana  Pendidikan ayat 1(kesatu) Dana pendidikan selain gaji pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)  

Pasal 50 teentang Pengelolaan pendidikan ayat 5(lima) Pemerintah kabupaten/kota mengelola pendidikan dasar dan pendidikan menengah, serta satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal.
Pasal 31 ayat 1 (kesatu) dan 2 (kedua) UUD 1945, bahwa setiap warga negara wajib mengekuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya, tentunya pemertaan akses pendidikan yang diharapkan masyarakat dusun parang benrong selama ini sulit mendapatkan tempat dihati para orang-orang kebijakan, sedah lama terelasikan sejak zaman dahulu. Namun dalam kenyataan masih saudara-saudara kita diparang benrong masih jauh mendapatkan pendidikan yang layak

Dalam setiap pendidikan tak terlepas dengan pendidik(Guru) salah satu komponen pendukung dalam pendidikan. Yang bertujuan mengarahkan perta didik untuk memahami apa yang di ajarkan selain mendidik pendidik juga berperan sebagai orang tua sementara saat berada dalam lingkungan sekolah. Untuk sekolah dasar Pendidik harus lebih aktif dalam menjalankan tugas dan tangung jawabnya, sebab dasar merupakan pondasi awal untuk membangun suatu bangunan/monumen. Namun yang didapat adik-adik kita yang berada didusun parang benrong tak semestinya diharapkan. Kehadiran Guru(pendidik) yang seharusnya 6 hari dalam 1 minggu, tetapi kehadiran Guru hanya 2/ 4 kali dalam semingu. Terharu saat melihat serta menyaksikan sendiri,apa yang mereka alami, tapi semangat anak-anak dusun parang benrong masih saja tetap untuk menunggu kehadiran Guru untuk belajar walau mereka tak tahu, apakah hari ini ada guru yang datang mengajar atau tidak.

Pasal 41 ayat 3(ketiga) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memfasilitasi satuan pendidikan dengan pendidik dan tenaga kependidikan yang diperlukan untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu

                                                 GURU SDN 252 Parang Benrong yang masih Honorer

Selain dari tim pengajar(Guru) yang menjadi menjadi komponen utama dalam pendidikan, tempat atau bangunan juga sebagai alat penunjang dalam dunia pendidikan yang perlu kita perhatikan sesama. Sebab banguan merupakan tempat yang dimana bisa mewadahi peserta didik untuk kenyamanan dalam proses pembelajaran berlansung. Bangunan yang dimiliki SDN N 252 Parang Benrong terdiri atas dua bangunan, bangunan I terdapat tiga ruangan namun bangunan ini sudah tidak digunakan lagi dan bangunan II terdapat dua ruangan yang saat ini masih tetap dipakai untuk proses belajar mengajar. Dari segi bangunanpun sudah tak layak di katakan itu sekolah, bagunan yang sama halnya dengan gubuk tua yang hampir roboh.


Dalam Lintas Undang-Undang kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat

Dalam Setiap Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.

Kesehatan(Pelayanan Kesehataan) adalah sesuatu yang sangat berguna. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

Secara Realita yang didapatkan langsung dari beberapa anggota(HIPMIN MAKASSAR) yang terjun lansung di Masyrakat dusun parang benrong (Khusunya Kab. Jeneponto). Masih jauh dari mata Pemerintah Kab. Jeneponto soal pelayan kesehatan didusun parang benrong.

                                   Pemeriksaan Kesehatan (Tim Kesehatan) Anggota Hipmin Makassar

Yang seharunya salah satu tenaga kesehatan, di tempatkan di setiap daerah terpencil. Untuk membantu masyarakat untuk pengobatan ataupun bersalin, Namun saja masyarakat dusun parang benrong  harus keluar sejauh delapan kilometer (8 KM) hanya untuk mendapatkan pelayan kesehatan (pemeriksaan kesehatan serta membeli obat).


            IniLah Bukti Bahwa Mereka juga Indonesia. (Upacara Perdana SDN 252 Parang Benrong)




Kutip Lanjutan Suara Mereka_
#Kami Juga Anak Indonesia

#Parang Benrong Juga Indonesia

Senin, 12 Maret 2018

Ungkapnya(Misniwati) saat kegiatan di desa parang benrong

UNGKAPNYA [MISNIAWATI]


Ungkapnya (Misniawati).Aku bersyukur, Tuhan memberiku begitu banyak anugerah. Terbukti dari banyaknya kesempatan berbuat baik yg datang berkali2 kepadaku.

Setiap manusia pasti menerima berbagai macam bentuk kenikmatan dari penciptanya, baik itu disadari ataupun tidak. Kenikmatan tidak lah hanya berupa materi atau berwujud benda dan sebagainya. namun kenikmatan adalah segala sesuatu yang telah diterima oleh manusia baik itu yang tidak kasat mata seperti kesehatan, rasa cinta, rasa senang. Kebahagian dan lain sebagainya. Semuanya itu wajib kita syukuri dengan senantiasa menjaganya dan selalu berbuat baik terhadap sesama.

Tim pengajar (Misniawati)
"Tujuan sekolah bukan hanya sekadar mendapatkan ijazah. Ilmu yang terpenting yang harus didapat. Percuma dapat ijazah tapi sedikit ilmu yang didapat dari sekolah,dan tidak diaplikasikan untuk hal-hal yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang banyak.Terkadang apa yang kita lakukan sering menimbulkan pro&kontra tapi ketahuilah yang disaksikan oleh mata mempunyai makna yang tidak sama dengan apa yang dilihat oleh hati,maka dari itu membuka sebuah Harapan itu seperti jalan di dalam hutan. Di sana tak pernah ada jalan. Tapi jika banyak orang menjalaninya, jalan itu menjadi ada.
#hipmin_makassar
#pedulu_parangbendrong

Sumber, Misniwati (TOGOREBO_017)

Sabtu, 24 Februari 2018

STIKES Halmahera Temukan Manfaat Daun Pisang Cepatu Kering, Untuk Kesehatan Tubuh Manusia



Halut-  Bergerak di dunia pendidikan khususnya bidang pendidikan, kini  Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Halmahera yang merupakan kampus ternama di Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Provinsi Maluku Utara, terus berinovasi dan meningkatkan keahlian mahasiswanya melalui berbagai penelitian.
Alhasil,   melalui salah satu mahasiswa studi akhir dan sejumlah dosen STIKES Halmahera telah meneliti daun pisang cepatu (Kapuk) kering yang mengandung beberapa senyawa diantaranya, beta sterol vitamin E, 3 methyil dan 5 alfa.
Dr. Arend L Mapanawang, Pemilik Kampus STIKES Halmahera  sekaligus Ketua Yayasan Medika Mandiri, menuturkan  daun pisang cepatu (Kapuk) kering secara empiris sudah digunakan untuk penurunan panas, sakit menelan dan lain sebagainya.
“Sekarang dosen dan mahasiswa farmasi keperawatan STIKES sedang meneliti manfaat daun pisang kering untuk kesehatan manusia, sebab terdapat di dalamnya ada beberapa senyawa aktif seperti beta sterol vitamin E, 3 methyil dan 5 alfa khasiatnya mampu memperbaiki metabolisme kolestrol tubuh,” jelas Arend L. Mapanawang, kepada Nusantaratimur.com, Selasa (30/5/2017).

Foto : Dr. Arend L. Mapanawang

Selain itu,  Arend selaku Ketua Tim melakukan uji senyawa bekerja sama dengan Laboratorium Pemprov DKI Jakarta. Dari  berhasil meneliti sekira 30 senyawa yang mengandung herbal asli alam Halmahera. Bahkan ada 6 sudah pengajuan hak paten dan 2 sudah keluar rekom paten yaitu golobe dan daun gedi. Sementara untuk sayur lilin, boteme daun pisang dalam proses di Kemenkum HAM RI. 
“Tidak lama lagi usaha kecil obat tradisional segera hadir di Halut, tepatnya di Desa Pitu. Ini hal yang langkah pengembangan dari kewirausahaan farmasi STIKES Halmahera,” ujar Arend.
Kata Arend, pihaknya lagi menunggu tim BPOM Provinsi Maluku Utara untuk visitasi pada pekan depan. Dokumen kelengkapan perusahaan sudah siap bahan baku, untuk golobe di datangkan dari Loloda dan Kao, sementara boteme di datangkan dari Kao juga.
“Obat jamu herbal pertama di Maluku Utara akan di kembangkan oleh PT. Halmahera Mandiri Sehati (HMS) dengan nama produksi herbalove yang terdiri dari beberapa jenis seperti golaren (Golobe), Halbet (Sayur lilin), halkol (Boteme),” jelasnya. (DN)

HomeRegionalBali Nusra Tersangka Pembunuhan Mahasiswa Kupang Mati Langkah Setelah Buron 2 Tahun

Tempat kejadian perkara pembunuhan mahasiswa Kupang asal Adonara yang tewas saat syukuran wisuda. (Liputan6.com/Ola Keda)


Liputan6.com, Kupang - Tim Satuan Reskrim Polres Kupang Kota dan Subdit Jatanras Polda Metro Jaya berhasil membekuk Gomes Senlau (22), Kamis, 22 Februari 2018, sekitar pukul 17.30 Wita di wilayah Bekasi.
Gomes merupakan tersangka kasus pembunuhan mahasiswa Kupang asal Adonara, Flores Timur, Xaverius Lawan Geroda alias Herri Lamawuran pada Jumat, 7 Oktober 2016 lalu.
Penangkapan itu dipimpin Kasat Reskrim AKP Pinten Bagus Satrining Budi didampingi Kanit Pidum Ipda Yance Kadiaman dibantu Tim Subdit Jatanras Polda Metro Jaya.

"Kami melakukan pengembangan penyelidikan jarak jauh untuk memastikan keberadaan tersangka. Setelah informasi valid, kami langsung bergerak melakukan penangkapan terhadap tersangka di wilayah Bekasi," ujar Kanit Pidum Ipda Yance Kadiaman kepada Liputan6.com, Jumat, 23 Februari 2018.
Dia mengatakan, selama pelariannya, tersangka bekerja sebagai penjaga lahan kosong dan bergabung bersama kelompok pemuda Hercules di wilayah Jakarta.
Saat ini, tersangka pembunuhan itu berada di sel tahanan Mapolda Metro Jaya. Polisi akan membawanya kembali ke Kupang pada Senin pagi, 26 Februari 2018.

ilustrasi Pembunuhan

Tersangka Gomes dijerat Pasal 170 KUHP terkait perusakan terhadap barang dan orang serta Pasal 351 ayat (2) dan (3) terkait penganiayaan berat dan penganiayaan yang menyebabkan orang meninggal dunia.
Kasus pembunuhan ini terjadi saat acara syukuran wisuda di RT 13 RW 03 Kelurahan Lasiana, Jumat (7/10/2016) sekitar pukul 01.30 Wita. Akibatnya, seorang mahasiswa bernama Xaverius Lawan Geroda alias Herri Lamawuran tewas.
Kasus penganiayaan itu juga mengakibatkan rekan korban, Adrianus Kia Beda (20), sempat sekarat akibat dibacok pelaku. Selain itu, sembilan motor milik penghuni rumah kos dibakar tersangka dan rekan-rekannya.

BATU BARA MENGETUK PINTU

KingLaef & Asar Shame Terseret abad revolusi industri Patani Timur, Desa Peniti Damuli, Mendengar kabar saja Sun...