Selasa, 30 Oktober 2018

Kekasih Bawah Tanah II King Laef


Kekasih Bawah Tanah


KEKASIH BAWAH TANAH  [KING LAEF]
Berapa lama kau sanggup ? 
Selesaikan saja tenangmu dengan diam, tapi jangan hilang !! itu pinta sang pecinta. bukan si ulung hardik pengakuan, karena seyogyanya Pengakuan ialah bahagia yang mekar sekejap dalam palung paling ngilu. Jangan meragu!! Seperti ibu, ketika menempel hiasan di pintu kulkas dengan anekdot berupa macam. ibu tidak takut. 

Ibu tidak khawatir akan hilang. ibu paham jika hilang berarti ia harus menikmati dalam bentuk yang tidak ada pula. Begitulah kekasih bawah tanah-ku. Tanpa meracau seperti merecon di timeline medsosnya, tanpa duga serupa, tanpa iba berlimpah, rasanya slalu jenaka, ia berbeda dari kebanyakan pecinta. Aku cinta. 

Pernah suatu waktu beberapa jengkal sebelum matahari terbenam, ia dan kawan baiknya sedang khusyu beribadah senja, katanya; senja adalah terapi merebahkan penat, dimana kesibukan serupa air laut yang terus menyengat. ia mengabadikan moment dengan semangat yang hampir hilang oleh siluet senyum saktinya. Kemudian mengirimku beberapa percakapan mata dan aku, mataku berkaca-kaca. Langit gelap, ia menuju pulangnya setelah penatnya pergi bersama jingga yang memudar. Malam seperti kawan baiknya. Membaca, Nada, Gitar, Cerita, Luluran, Tuntaskan game, Larut, dan Rehat. 


Aku bahkan tak paham, kenapa pagiku begitu teduh saat pesan audionya kudengar pertama kali. Náh bïlá ; kalau ia dalam ceret uap emosi, aku menjelma gelas dingin kopi. hangatnya seperti pagi syawal di pedesaan tengah halmahera. Deringan telpon mengetuk rehat, Bangun dan menyapa.

Jauh sebelum ini.
Aku ingin memberitahumu;
Inilah waktunya.
Kekasihku...

Kau harus tahu, akan ada saat-saat yang tak mudah yang harus kita hadapi nanti. Jangan berpikir aku telah berhenti peduli, jika saja aku salah cepatlah katakan agar aku segera memohon ampunan. Jika aku terlihat mengabaikan, jangan cari perhatian lain. 
Marahlah padaku agar aku bisa mengatur kembali pola hidupku, aku tak pernah tahu bagaimana akhir dari semua hari. Aku hanya tahu kini dan nanti, kaulah yag ingin ku miliki. Terimakasih sudah memilihku, tetaplah kuat melalui apapun itu. Jangan menyerah, meski kau lihat akupun mungkin saja bisa lelah. Kau dan aku, hanya perlu saling menguatkan. Bukan mencari hal-hal yang bisa membuat lemah dan terjarakan. Sejak denganmu aku tak lagi mencari cinta, sebab bagiku cukuplah kamu saja.
Kau harus tahu.


Tentangmu pada semua cerita.

Pada semua masalah kita. Aku tetap mencintaimu dengan segenap aku, caraku, dan semua pelajaran yang kudapat darimu. Dari aku, lelaki gila yang mencintaimu dengan seluruhnya.




Makassar 27 Oktober 2018
KING  LAEF 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BATU BARA MENGETUK PINTU

KingLaef & Asar Shame Terseret abad revolusi industri Patani Timur, Desa Peniti Damuli, Mendengar kabar saja Sun...